Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muna, Kepolisian Resor (Polres) Muna berkomitmen menciptakan kondisi damai, aman dan lancar di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan komitmen tersebut bukan sekedar main-main, sebab bila ditemukannya warga yang mencoba-coba membuat keributan saat jelang Pilkada, maka akan ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku.
Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti melalui Kasi Humas, Ipda Akhmad Amin Harun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas setiap warga yang terlibat dalam aksi keributan atau tindakan provokatif yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada.
“Apabila melakukan pelanggaran hukum, tindak pidana pasti akan ditindak tanpa pandang bulu, karena semua orang sama dimata hukum,” ujarnya saat ditemui diruangan kerjanya, Senin (19/8/2024).
Polres Muna juga telah mempersiapkan beberapa langkah-langkah antisipatif untuk menjaga situasi tetap kondusif selama masa kampanye hingga hari pencoblosan, seperti rutin melakukan patroli cipkon.
Selain itu, pihaknya juga sudah menjalin koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta pemerintah daerah serta masyarakat setempat untuk memastikan seluruh tahapan Pilkada berjalan dengan lancar dan damai.
“Dari Binmas sudah koordinasi dengan pihak Pemda (Pemrintah daerah) agar semua membuat pos kamling tapi sejauh ini baru beberapa desa yang buat,” katanya.
Kata Akhmad, pihaknya nantinya bakal memetakan beberapa daerah rawan terjadi konflik baik di Kabupaten Muna maupun Muna Barat. Hal ini bertujuan agar dapat mengetahui wilayah yang memiliki kerawanan tinggi dan sedang.
“Polres muna itu melakukan pemetaan terhadap potensi keamanan baik di Kabupaten Muna maupun di Muna Barat dengan memetakan potensi kerawanan sehingga di tau mana yang kerawanan yang tinggi dan mana kerawanan yang sedang,” tuturnya.
Terakhir dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat dan stakhoder terkait untuk bersama-sama terus menjaga persatuan dan kesatuan demi terciptanya Pilkada yang bersih dan bermartabat dengan menjauh hoax, tidak melakukan provakasi dan hal lainnya yang dapat menimbulkan keributan.
“Stop hoax, tidak boleh menghina suku, agama dan golongan, dilarang mengganggu ketertiban umum dilarang mengadu domba, menjauhi politik uang politik identitas serta stop ujaran kebencian,” katanya.
Menurutnya, pilihan boleh berbeda tapi masyarakat harus tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta menghormati perbedaan pilihan demi terciptanya kondisi yang aman damai dan lancar, mengingat Pilkada kali ini merupakan pemilu terbesar sepanjang sejarah.